Monday 5 May 2014

Tegurannya, menyadarkan. Terimakasih teman.

Saya ini orangnya memang tidak bisa diam. Suara juga bukan besar lagi namun sangat besar dan keras. Saya menyukai hal-hal yang ramai. Bagi saya ketika saya diam ada dua kemungkinan yaitu kemungkinan pertama saya lapar dan kemungkinan kedua saya dilep. Saya selalu ingin menjadi "peramai" diantara teman-teman saya. Entah apa yang membuat saya menginginkan hal yang demikian.

Kejadiannya kemarin tanggal 5 Mei 2014. Iya; waktu itu saya sedang dikelas bersama teman-teman saya. Ya namany juga saya, saya ini orangnya kan ndak bisa diam ya, yaudah saya bikin gaduh saja. Saya sumpek kalau harus melihat teman-teman saya diam begitu. Tanpa merasa berdosa saya mencandai teman-teman saya. Nah! Saya tidak tahu jika ada salah sattu teman sekelas saya (baca: dia tidak ikut dalam daftar orang yang saya candai). Saya juga tidak tahu kapan dia masuk kelas dan duduk untuk membaca buku. Mungkin karena dia merasa terganggu dengan suara keras saya, dia memilih pergi dan duduk di luar. Sekali lagi, saya tetap tidak sadar dan saya mencoba menengok keluar untuk mencandai beberapa teman saya yang berada di luar. Nah! Saya dengan santainya mengajak diantara mereka bercanda dan mereka menanggapi namun teman saya yang mungkin merasa terganggu dengan suara saya tadi menegur saya.

 Begini tegurannya : "Bunga ini badannya udah gede, suaranya juga gede. Sumpah ndak suka aku sama bunga". 

Awalnya saya masih senyum-senyum saja. Namun setelah itu saya diam mencoba mencerna kata-kata teman saya tersebut. Yasudah, saya menjadi diam setelah itu. Saya takut suara saya mengganggu yang lain juga.
Terima kasih atas tegurannya, dari situ saya dapat belajar bagaimana menghargai orang lain. Terimakasih juga atas kata-katanya setidaknya saya mencerna dengan sangat baik hingga saat ini. :)

SURABAYA. 
"tentang menghargai oranglain"

1 comment:

  1. ^_^

    http://penavanilla.wordpress.com/2014/05/06/telinga-yang-perlu-ditutup-untuk-mata-yang-perlu-melihat-dan-membaca/

    ReplyDelete