Saturday 26 April 2014

Tugas, Kartu Provider dan Rindu

Aku terkantuk-kantuk menatap layar komputer jinjing yang sejak tadi pagi menamaniku. Bukan begitu sebenarnya, aku memang sedang mengerjakan tugas yang sedemikian banyak sehingga mataku 'diperkosa' untuk menatap layar laptop ini lebih lama hari ini. Aku mengguman dalam  hati, kenapa harus semuanya membutuhkan latop ini. Aku capek, bukan bukan! lebih tepatnya mataku. Aku mulai bosan. Bagaimana tidak? sejak tadi pagi aku telah bergumul dengan laptop yang kira-kira sudah 3 tahun lebih menemaniku dalam suka maupun duka (sumpah yang ini lebay badai). 

Oke. Kembali pada fokus. Mataku mulai tidak bersahabat dengan layar kotak berwarna dan tombol-tombol huruf yang harus aku pencet-pencet demi mendapatkan sebuah kata yang runtut. Bosan. Aku memutuskan merebahkan badanku sebentar, Lamat-lamat aku menatap langit-langit kamar kos ku yang sumpek. Aku teringat pada benda kecil yang biasa aku sebut hape yang dari tadi tak bersuara sama sekali. Maklum provider yang aku gunakan mengalami perbaikan sinyal. Sial ! aku tak mendapat satu pesan singkat dari orang yang sejak tadi aku tunggu. Iya, benar. Kekasihku. Aku mencoba memencet nomor bertuliskan namanya (tentu bukan nama sebenarnya, bukan?). Dan lagi-lagi suara cewek terdengar sangat menyebalkan, aku tak mungkin cemburu pada cewek ini bukan?. Iya; mbak-mbak operator yng selalu setia dan mau saja disuruh berbicara "Maaf nomer yang anda hubungi sedang berada diluar jangkauan" berkali-kali. Diluar jangkauan bathukmu ? Gang 5 dan gang 9 kan tidak jauh? Ada-ada saja memang ulah provider jika ingin  menaikkan tarif telefon atau smsnya. 

Yasudah. Saya menyerah pada keadaan. Kembali lagi saya menoleh pada laptop yang masih setia menyala dengan iringan lagu dari Bryan McKnight yang membuat saya sebenarnya sangat ingin memejamkan mata. Namun tugas telah berkuasa atas diri saya, mau tidak mau saya harus tunduk padanya. Jemari saya yang memang kurang lentik ini mencoba menari diatas tombol-tombol keyboard laptop saya. Saya kerjakan satu demi satu tugas yang telah membelenggu saya akhir-akhir ini. 

Satu jam kemudian. Selesai? TIDAK SAMA SEKALI. Justru pikiran saya tidak terfokus pada tugas yang sedang bertatapan dengan saya. Iya; saya kembali melihat layar hape saya yang memang sepi sekali dengan penuh sarang laba-laba disana (yang ini gak bener). Saya memang mengambil ponsel namun saya mengurungkan niat saya untuk menghubunginya karena saya tahu bahwa lagi-lagi suara perempuan itu yang mengangkatnya. Mbak Operator yang setia dengan kalimat-kalimatnya. 

Sebenarnya saya rindu. Namun  sepertinya provider yang saya gunakan tidak mengerti tentang rindu. Mungkin dia hanya mengerti tentang prinsip ekonomi. Yasudah, bisa apa saya? Akhirnya saya memutuskan merebahkan diri dan memeluk guling dengan muka yang mengenaskan dan smpai pada akhirnya saya tertidur pulas hingga saya menyelesaikan tulisan ini.

Surabaya. Minggu Siang
12:49 WIB

No comments:

Post a Comment