Ini aku. Kataku di depan cermin rumah berpetakku. Aku begitu bangga dengan diriku sendiri yang tanpa protokoler dari Ayah dan Ibuku. Betapa bebas aku sekarang? Betapa aku mampu menyimpan rindu yang sangat meluap ini. Ayah, jika aku boleh jujur aku merindukan ketegasanmu. Ibu, aku rindu pelukmu. Namun, aku sudah bertekat, aku tak ingin kembali sebelum aku sukses.
Kampus ku sangat ramai pagi ini. Seperti biasa aku menuju perpusatakaan sebelum ada jam kuliah. Membaca dan mencari informasi tentang sastra. Suka. Bahagia. Iya. Sangat. Aku sangat menikmati hidupku saat ini. Aku mulai menulis. Aku menulis sebuah novel yang telah aku kirim ke penerbit. Entah, ini langkah yang tepat atau tidak. Yang jelas aku hanya ingin mencoba peruntunganku.
2 Minggu setelah aku kirim naskah itu belum juga ada panggilan atau pun e-mail masuk ke alamat e-mail ku. Aku sudah tak berharap lebih dengan ini. Sudah mungkin belum waktuku untuk menuai sukses ku disini. Aku mencoba enjoy menunggu panggilan itu. Namun, tak pernah aku sangka dibalik keputusasaanku, sebuah e-mail masuk ke alamat e-mail ku.
Great ! Aku berhasil. Mereka mau menerima naskahku. Dan aku akan segera membuktikan kepada Ayah dan Ibuku. Aku sukses. Aku mampu berada di jalanku sendiri. Aku akan segera pulang. Aku merindukan kalian. Esoknya aku menemui pimpinan penerbit itu. Beliau berkata bahwa apa yang aku tulis sangatlah indah. Terimakasih. Rasa bangga menyelimuti hatiku. Tuhan, terimakasih atas anugerahMu. Terimaksih atas segala kemudahan yang Engkau beri.
Sehari setelah pelaunchingan bukuku. Kuberanikan datang ke rumah. Aku sudah berdiri di depan pagar besar itu. Menimang-nimang akankah aku masuk atau tidak. Namun dorongan rindu yang menggema di dalam hatiku selama bertahun-tahun akan Ayah dan Ibuku menepis semua keraguan dan ketakutan untuk menemui mereka. Ku tekan bel, keluarlah pembantu rumah tangga yang sudah bekerja pada kedua orang tuaku sejak aku kecil. Dia terkejut melihatku. Katanya aku tak berubah, aku tetap sperti dulu sebelum hidup bebas namun yang sekarang lebih cerah dan murah senyum. Ternyata dia tak lupa padaku.
Aku melangkah masuk. Aku dipersilahkan menunggu di ruang tamu. Selang beberapa menit, keluarlah dua orang yang sangat aku rindukan. Ayah. Ibu. Ayahku menatapku dengan wajah dingin khas beliau. Ibu terkejut dan kaget bercampur haru melihatku pulang. Mereka berdua memelukku. Aku merindukan kalian.
"Ayah, bangga padamu nak. Maafkan Ayah yang terlalu buta untuk melihat kemampuan mu" Kata Ayah dengan tangisan tertahan. Bahagia. Itu pertama kali Ayah berkata bahwa beliau bangga padaku. Tuhan terimakasih Engkau telah bersamaku dalam keadaan apapun.
Ini pembuktian nyata. Bahwa aku tak perlu menjadi orang lain untuk sukses. Jalan menjadi diri sendiri lebih baik dan indah jika kita bersungguh-sungguh.
Sehari setelah pelaunchingan bukuku. Kuberanikan datang ke rumah. Aku sudah berdiri di depan pagar besar itu. Menimang-nimang akankah aku masuk atau tidak. Namun dorongan rindu yang menggema di dalam hatiku selama bertahun-tahun akan Ayah dan Ibuku menepis semua keraguan dan ketakutan untuk menemui mereka. Ku tekan bel, keluarlah pembantu rumah tangga yang sudah bekerja pada kedua orang tuaku sejak aku kecil. Dia terkejut melihatku. Katanya aku tak berubah, aku tetap sperti dulu sebelum hidup bebas namun yang sekarang lebih cerah dan murah senyum. Ternyata dia tak lupa padaku.
Aku melangkah masuk. Aku dipersilahkan menunggu di ruang tamu. Selang beberapa menit, keluarlah dua orang yang sangat aku rindukan. Ayah. Ibu. Ayahku menatapku dengan wajah dingin khas beliau. Ibu terkejut dan kaget bercampur haru melihatku pulang. Mereka berdua memelukku. Aku merindukan kalian.
"Ayah, bangga padamu nak. Maafkan Ayah yang terlalu buta untuk melihat kemampuan mu" Kata Ayah dengan tangisan tertahan. Bahagia. Itu pertama kali Ayah berkata bahwa beliau bangga padaku. Tuhan terimakasih Engkau telah bersamaku dalam keadaan apapun.
Ini pembuktian nyata. Bahwa aku tak perlu menjadi orang lain untuk sukses. Jalan menjadi diri sendiri lebih baik dan indah jika kita bersungguh-sungguh.
13 Juli 2013
17:09