Thursday 29 May 2014

November Milikku.

Dear November,

Selamat Datang bulan November. 26 November 2013.
Hari itu kamu dan aku masih sama-sama tersipu. Terdiam dalam beku. Menyimpan rasa yang sebenaranya sudah meletup-letup layaknya popcorn yang selalu ada saat orang-orang menonton bioskop.
Aku masih ingat bagaimana wajahmu dari kejauhan menatapaku diam-diam seperti ingin menyampaikan sesuatu. Awalnya segalanya memang sedikit tersirat dari tatapanmu padaku. Aku juga ingat baju apa yang kamu pakai pada waktu itu. Celana dan bagaimana tatanan rambutmu pada waktu itu. Aku hanya berusaha tersenyum, meski itu tak menghangatkan setidaknya kau tenang dan tersenyum juga. Disitu, kau bertanya soal pertanyaan beberapa waktu lalu yang belum aku jawab "kamu mau jadi pacarku?" aku menjawab pertanyaan itu dengan pipi yang merona, menunduk, aku malu.

Sejak hari itu. Kamu telah menjadi milikku seutuhnya.

SURABAYA.
"Tentang 26 November 2013, milikku"

Monday 26 May 2014

Stupid Little Note !

Stupid Little Note. Just for you, bob!




Ini saya buat pada tanggal 25 Mei 2014. Iya; tepat pada pukul 21.34 saya membuatnya. Sehari sebelum 6 bulan kita. Saya menyebutnya dengan Stupid Little Note. Hahaha. Bagaimana tidak, seorang seperti saya bisa membuat hal yang kata teman-teman kost saya "romantis bingitssssssss" (ini sumpah, it's not DOBOL). 

Kalimat pertama yang saya tulis adalah "I write it with a little love and i write it with a little hope". Ya; benar, saya memang sok inggris kalau kata orang Jawa, saya itu keminggris :D. Biarlah orang berkata apa, saya punya maksud dalam menuliskan kata-kata itu. It's not just a word, ada harapan kecil dari kalimat di atas. Ya; saya berharapa akan ada sedikit cinta dan harapan untuk saya dan kekasih saya. Tentunya, kita tidak boleh mengharapkan dari yang terbesar kan? Maka dari itu, saya menuliskannya begitu.

Kalimat kedua yang saya tulis adalah "It's not difficult to spend 6th months with you". Iya; bagi saya sangat tidak sulit jika harus menjalani waktu selama 6 bulan ini jika saya tetap berpeluk dengan kekasih saya. Saya tetap bisa melihat senyumnya. Saya tetap setia berada disampingnya. Ya; tidak sulit jika harus menjalani waktu seberapa lamapun selama saya tetap berpeluk dengannya; kekasih saya.

Kalimat ketiga yang saya tulis adalah "It's so great. I hope you will stay, please don't go away. You're my better life.They don't know anything. They just know that we have a relationship". Memang benar, dia adalah segala sumber inspirasi dari hidup saya. Biarlah orang mengatakan hal-hal buruk tentang dia. Saya tak perlu mendengarnya, dia adalah keindahan tersendiri buat saya. Segala sumber inspirasi dan imajinasi saya. Tentu saya berharap dia tidak akan pergi keman-mana. Saya tetap ingin bersamanya selama-lamanya.

Kalimat keempat yang saya tulis adalah "Thanks for your love and thanks for your time". Ini saya tulis sembari mendengar rekaman suara kami berdua. Sungguh, aku begitu mencintai suaranya. Tentu semua tahu, aku mencintai segala yang ada padanya. Baik buruknya. Maka, aku mengucapkan terimakasih banyak atas cinta dan waktunya. Kalau kata Keith Martin "Thank you for the love and the joy you bring" :D
Kalimat kelima yang saya tulis adalah "YOU. Sometimes make me grumpy but everytime I Miss You". Iya; terkadang dia memang membuat saya marah-marah dengan sikapnya namun  saya lebih banyak merindunya di setiap waktu saya. Sungguh; dia telah mengajarkan pada saya betapa merasakan rindu itu adalah kenikmatan.

Kalimat terakhir yang saya tulis adalah "This is my little stupid note. But I just wanna say I LOVE YOU. Happy 6th months anniversary bob :)". Yeah! Sebenarnya saya hanya ingin mengucapkan kalimat ini padanya. Namun saya tak ingin mengucapkannya dengan cara yang biasa makanya saya percantik dengan kalimat kalimat di atas. Ya; sudah 6 bulan saya melewati waktu bersamanya. Berbagi suka dan duka didalam peluknya. 

Terimakasih, sayang. 
Aku mencintaimu. MHS.

Surabaya. 27 Mei 2014



Sunday 25 May 2014

LELAKIKU !

Laki-laki seperti ini yang sekrang menemani saya berjuang melawan kerasnya kehidupan. Dia adalah lelaki penyabar sebenarnya. Dia tidak pernah marah dengan saya, dia hanya diam ketika dia merasakan cemburu, ketika dia merasakan ketidakenakan saat bersama saya. Dia adalah laki-laki paling simple yang pernah saya temui. Dia adalah lelaki yang sederhana jauh lebih sederhana dari kalimat simple present tense. Dia laki-laki yang jauh lebih bisa membuat saya ringkih ketika tanpa peluk lembutnya. Dia adalah lelaki penyuka kopi. Pecandu batangan berasap (rokok) yang dengan senyum tawa khasnya mampu membekukan segala kecairan saya. Dengan lengan yang kuat mampu menopang segala kelemahan saya. 

Penyuka kopi ini sangat menggilai hujan. Itu yang saya tahu. Saya selalu berharap hujan datang ketika kami sedang bersama. Lelaki pemilik rambut lurus ini suka sekali dengan musik bergenre rock-metal yang menurut saya sebenarnya musik-msuik seperti itulah yang mengantarkan saya pada mimpi buruk. Bagaimana tidak, alunan musiknya sangat memekakkan telinga saya. Namun, dia berkata bahwa dia memperoleh ketenangan melalui musik seperti itu. 

Selain menyukai kopi, lelaki ini juga menyukai warna hitam. Segala hal yang ada padanya selalu dibalut dengan warna gelap, terutama hitam. Entah, mungkin menurutnya itu warna paling maskulin yang pantas ia kenakan. Pemilik gigi rata yang acap kali sering membuat saya menangis tiba-tiba ini memang telah menjadi candu yang teramat besar dalam hidup saya.

Saya telah merancang hal-hal indah bersamanya. Saya telah menaruh harapan besar pada kedua pundaknya. Saya telah berharap akan menjadi wanita satu-satunya yang ia panggil dengan sebutan "istriku" dan saya telah berani menjatuhkan segala takdir kehidupan saya kepadanya.

Untuk kamu, LELAKIKU.

SURABAYA. 25 MEI 2014
"LELAKIKU. MHS"

Friday 23 May 2014

Jaloux (Cemburu; Perancis)

Kepada yang terkasih, kekasihku untuk selamanya.

Bukan hanya aku yang merasakan apa yang sekarang sedang aku rasakan. Aku yakin kamu pun juga merasakan apa yang aku rasakan. Mulutku memang tak pernah mampu mengungkapkan dengan lantang apa yang aku rasakan. Aku selalu memilih diam dengan apa yang aku rasakan. Kamu tak mau kalah, kamu selalu mendesakku dengan segala katamu. Aku membisu.

Tak hanya berhenti dari situ. Aku tetap diam, aku selalu ingin kamu tahu tanpa aku harus bilang. Namun aku harus sadar bahwa kamu bukan malaikat yang harus tahu perasaanku tanpa aku harus bilang. Baiklah, dengan segenap kekuatan yang aku punya, dengan muka merah padam malu-malu dan suara terbata-bata. 

"Kamu kenapa se? Kamu jangan diam begitu!" Ucapmu tepat di depan mukaku.

"Aku. Nggak apa-apa kok" Ucapku dengan menundukkan muka.

"Kamu bohong. Kamu tidak bisa membohongi aku, matamu tak pernah menipu. Kamu kenapa?" desakmu.

"Aku........ Aku ce-m-bu-ru . Iya; aku tidak suka kamu dekat-dekat dengan dia. Apapun bentuk kedekatanmu, apapun yang kau lakukan, bagaimana pun tingkahmu selagi itu interaksimu dengan dia, AKU TIDAK MENYUKAINYA!" Suaraku memekak ketelinganya.

"Maaf."  Katamu lembut.

Aku hanya menundukkan kepala. Aku tak tahu mengapa dan bagaimana aku bisa sebegitu cemburunya dengan dia (perempuan). Aku selalu saja begini, aku selalu tak bisa mengendalikan hati ketika ada hal yang membuatku merasa takut kehilanganmu.

Untukmu yang terkasih, kekasihku sepanjang masa.

Tak ada yang mampu  menandingi keindahanmu. Tak ada yang mampu membuatku begitu nyaman dan aman ketika berpeluk. Aku hanya merasa begitu ketika denganmu. Sungguh, jika aku harus memilih. Jika aku harus berbicara. Jika aku harus mendiskripsikan tentangmu, aku hanya mampu berkata: kamu itu indah, jauh lebih indah dari apa-apa yang diciptakannya.


Surabaya.
Setelah pertandingan bola tangan.

Tuesday 6 May 2014

Rindu Kala Temu

Merindukanmu itu seperti mengharapkan es buah saat puasa. Seperti mengharapkan uang ratusan ribu saat akhir bulan. Seperti mengharapakan pesawat terbang turun ke air. Iya; merindukanmu itu mudah timbul namun tak akan pernah mudah untuk dihilangkan. Seperti sekarang ini, yang aku tau aku memang sedang merindukanmu. Aku tak peduli telah berapa lama kita bertemu. Entah sebentar atau lama. Aku memang sedang merindukanmu.

Belum lagi masalah jaringan kartu provider yang aku gunakan. Ini sungguh sangat menyiksa. Aku sudah mengeluh kebeberapa orang teman tentang masalah kartu provider ini. Namun, mereka juga mengalami hal yang sama denganku. Ini sebenarnya ada apa dengan kartu provider yang aku gunakan?. Aku juga sudah mengeluh padamu. Kita sama-sama gemas dengan ulah kartu provider ini.

Sore ini, aku sebenarnya telah berharap ada sms masuk tentang kabarmu. Namun, handphone yang sejak siang tadi bertengger manis di atas buku bacaan milik ibuku itu tak bergerak dan berbunyi sama sekali. Aku tahu ini bukan salahmu dan salahku. Ini hanya masalah jaringan provider yang memang sedang rewel akhir-akhir ini. Iya.

Tapi rindu itu kini telah melebuh dalam temu. Iya; senin kemarin tanggal 5 Mei 2014. Aku dan kamu serta temu itu telah melebur jadi satu dalam riuhnya tawa suka cita kita. Untuk yang kesekian kalinya, aku memelukmu mengungkapkan rinduku tanpa banyak kata. Kamu memelukku, mengungkapkan rindu dengan nada yang seirama. Sungguh temu kali ini terasa berbeda karena sebelumnya memang aku kamu buat cemburu terlebih dahulu. Sungguh, aku sebal padamu. Kamu ini tahu apa tidak kalau aku merindukanmu.

Setelah itu memang kamu menyuruhku untuk membicarakan apa yang aku rasakan, katamu segala sesuatu akan terasa lebih mudah jika dibicarakan. Iya; memang benar. Namun masak kamu belum mengerti juga dari sorot mataku padamu dan padanya?. AKU INI CEMBURU. AKU TIDAK SUKA melihat kamu pun hanya sekedar guyon kecil dengannya. AKU MEMEBENCINYA. Yasudah, aku menyerah. Aku mengetakannya padamu dengan suara yang malu-malu dan sedikit geram. Kamu meminta maaf. Ya; kita berbaikan dan ternyata tetap saja aku rindu pun seusai kita bertemu.

Karena merindukanmu itu seperti menghitung pasir di pantai. Tidak akan pernah habis.

Surabaya.

Monday 5 May 2014

Tegurannya, menyadarkan. Terimakasih teman.

Saya ini orangnya memang tidak bisa diam. Suara juga bukan besar lagi namun sangat besar dan keras. Saya menyukai hal-hal yang ramai. Bagi saya ketika saya diam ada dua kemungkinan yaitu kemungkinan pertama saya lapar dan kemungkinan kedua saya dilep. Saya selalu ingin menjadi "peramai" diantara teman-teman saya. Entah apa yang membuat saya menginginkan hal yang demikian.

Kejadiannya kemarin tanggal 5 Mei 2014. Iya; waktu itu saya sedang dikelas bersama teman-teman saya. Ya namany juga saya, saya ini orangnya kan ndak bisa diam ya, yaudah saya bikin gaduh saja. Saya sumpek kalau harus melihat teman-teman saya diam begitu. Tanpa merasa berdosa saya mencandai teman-teman saya. Nah! Saya tidak tahu jika ada salah sattu teman sekelas saya (baca: dia tidak ikut dalam daftar orang yang saya candai). Saya juga tidak tahu kapan dia masuk kelas dan duduk untuk membaca buku. Mungkin karena dia merasa terganggu dengan suara keras saya, dia memilih pergi dan duduk di luar. Sekali lagi, saya tetap tidak sadar dan saya mencoba menengok keluar untuk mencandai beberapa teman saya yang berada di luar. Nah! Saya dengan santainya mengajak diantara mereka bercanda dan mereka menanggapi namun teman saya yang mungkin merasa terganggu dengan suara saya tadi menegur saya.

 Begini tegurannya : "Bunga ini badannya udah gede, suaranya juga gede. Sumpah ndak suka aku sama bunga". 

Awalnya saya masih senyum-senyum saja. Namun setelah itu saya diam mencoba mencerna kata-kata teman saya tersebut. Yasudah, saya menjadi diam setelah itu. Saya takut suara saya mengganggu yang lain juga.
Terima kasih atas tegurannya, dari situ saya dapat belajar bagaimana menghargai orang lain. Terimakasih juga atas kata-katanya setidaknya saya mencerna dengan sangat baik hingga saat ini. :)

SURABAYA. 
"tentang menghargai oranglain"

Friday 2 May 2014

Aku (Pencemburu paling setiamu)

Saya sering tidak mengerti dengan apa yang saya rasakan sendiri. Terkadang saya melihat kamu sebagai sosok yang amat sangat saya kenal. Terkadang pula saya melihat kamu seperti sosok yang sama sekali belum aku kenal. Saya sering sedih dan sebal saat saya mulai mencemburuimu, saya merasa bahwa saat saya cemburu padamu saya ini bukan siapa-siapa untukmu. Kadang pula saya merasa berada dititik terendah hidup saya, saya menangisi segala hal yang hanya menjadi ketakutan saya. 

Tentang ketakutan ini, saya rasa kamu telah mengatahuinya. Saya sering berkata ke kamu bahwa saya teramat takut untuk kehilangan kamu. Saya selalu merasa rendah diri ketika saya melihat banyak orang yang mengagumimu. Selalu, kamu tak mempercayai perkataan saya tentang banyaknya orang yang mengagumimu. Kamu selalu merasa bahwa kamu tak memiliki apa-apa. Namun, ketahuilah banyak hal menarik darimu, sayang. Hal-hal itulah yang membuat saya takut kehilangan kamu secara penuh. Saya begitu dalam masuk ke hidupmu. Saya telah nyaman berada di tempat yang telah kamu sediakan sekarang; hatimu.

Saya telah menjadi pencemburu setiamu. 

Kediri. 
"..catatan kecil sore hari dikala rindu.."

Kau Puisiku

Kau
Puisi yang saat ini sedang aku tulis
Kau
Puisi yang setiap sujudku kubacakan dengan Tuhan
Kau
Puisi yang selalu aku banggakan didepan orangtuaku
Kau
Puisi yang bersajak rindu dan cemburu
Kau
Puisi yang setiap hari tak hentinya ku aksarakan dengan rasa
Kau
Puisi yang tak hentinya kudengarkan, kutuliskan dan kubacakan

Entah
Adakah puisi yang lebih indah yang bisa kubuat
Selainmu, selain tentangmu
Entah
Adakah puisi yang termanis yang bisa kurasakan
Selainmu, selain bersamamu
Entah
Adakah puisi yang tak henti kuperbincangkan denganNya
Selainmu, selain namamu

Iya; Karena KAU PUISI.

Kediri. 2 Mei 2014
"Kau Puisi"