Saturday 12 April 2014

Memeluk Bayangmu

Pagi ini bayanganmu kembali menggodaku. Meringsek masuk kedalam selimut hangatku. Kau memang  selalu tahu ketika aku sedang rindu. Seperti pagi ini, aku malas sekali untuk keluar dari selimut hangatku. Surabaya memang hujan kemarin malam, hawa dinginnya masih terasa hingga sekarang. Aku enggan menghiraukan terikan teman-teman kost ku yang mencoba mengganggu tidurku.

Mereka tak mengerti. Mereka tak mengetahui bahwa aku sedang bercumbu dengan bayanganmu di bawah selimut. Aku sedang bermain-main dengan bayanganmu. Aku dan bayanganmu sedang saling membelai menunjukkan kasih sayang yang 'kita' miliki. Betapa indah pagi ini.

Sesekali bayanganmu menggodaku. Menggigit dan meniup-niup bagian sensitifku. Tak mau kalah, aku membalasnya. Sesekali kuberi kecupan kecil di atas bibir. Hangat. Bahkan semakin panas ketika kita berdua sama-sama dibelenggu nafsu. Aku tak dapat mengendalikan diriku. Aku terlanjur jauh jatuh dalam pelukanmu. Aku tak dapat melepaskan bayanganmu begitu saja. Aku terlanjur menikmatinya.

Setelah lama kita bercumbu kesana-kemari. Aku melepaskan pelukanku. Aku lelah. Aku ingin istirahat. Namun bayanganmu selalu tahu bagaimana harus berbuat ketika aku lelah. Kembali, bayangmu menggodaku. Bayangmu memeluk hangat tubuhku. Ini yang aku sebut pelukan paling tulus diantara pelukan lainnya. Iya; tak perlu bertemu namun setiap detak jantungku selalu mendoakan dengan menyebut namamu.

Aku rindu.

Sungguh aku ingin menangisi diriku sendiri ketika aku sadar aku hanya mampu bercumbu dengan bayangmu pagi ini. Kita tak bertemu. Aku merindukanmu. Iya; sangat merindukanmu. Sungguh aku tak peduli seberapa sering aku bertemu denganmu. Sungguh aku tak peduli baru berapa lama kita berpisah. Rindu tetaplah rindu. Tak mengenal jarak dan waktu.

Melalui bayangmu, rinduku tersampaikan pada hatimu.

SURABAYA, 2014
"Memeluk Bayangmu"

No comments:

Post a Comment