Monday 22 September 2014

Halo Kamar Mandi

Sebagai manusia tidak banyak yang saya tahu. Iya. Ini salah satunya, saya tidak mengetahui apa yang saya inginkan sekarang. Saya bukan orang yang pandai berterus terang kepada siapapun. Saya bukan orang yang terbuka dengan keadaan saya sebenarnya. Bagaimana tidak, ketika saya ingin sekali terbuka dengan orang yang menurut saya bisa dipercaya. Saya justru mengatahui busuknya. 
 
Seperti hari ini, saya enggan sekali membuka mulut. Lebih banyak diam. Memilih mendengarkan pembicaraan. Saya mungkin telah kehilangan sebagian dari sejatinya saya. Ini mungkin yang dinamakan metamorfosa mental. Sungguh, rasanya tidak pernah seperti ini saya sebelumnya.

Segala hal yang membingungkan telah menimpa saya. Mengoyak dan membabat habis pikran saya. Ini belum pernah terjadi dengan saya (sebelumnya). Saya merasa jatuh tersungkur lalu bangkit lagi, jatuh lagi dan bangkit lagi. Begitu seterusnya. Saya pusing.

Belum lagi tentang masalah hidung saya. Yang akhir-akhir ini sering sekali mengeluarkan darah yang entah darimana dan apa penyebabnya. Dokter bilang saya hanya kelelahan. Namun lelah yang bagimana yang membuat saya amat sangat ringkih seperti ini. Bukankah jika manusia yang lelah, istirahatlah obatnya?. Ini tidak demikian dengan hidung saya. Entahlah.

Darah itu keluar lagi siang ini. Tepat ketika kaki kanan saya menginjak ubin di kamar kos saya. Segera saya berlalri menuju kamar mandi yang tepat berada di depan saya. Segera saya tundukkan kepala. Mencoba 'meladeni' cairan berwarna merah kehitaman tersebut. Sungguh, airmata mana lagi yang harus saya keluarkan untuk menangisi ini. Sementara disini, saya hanya sendiri. Saya membutuhkan pundak atau setidaknya lengan untuk membantu saya mengusap cairan itu.
 
Bukan hanya sekali saya menyapa kamar mandi ini. Ini sudah ketiga kalinya. Saya lelah. Saya selalu mengucapkan "Halo Kamar Mandi" dalam hati ketika saya menyinggahkan kaki saya kembali kesini lagi dalam rentan waktu yang tidak cukup lama.
 
Tuhan, saya lelah. Bukan maksud saya ingin menyerah. Namun ini semua dikarenakan saya terlalu payah. Iya; saya tak mampu menggubah. 
 
Surabaya, 22 September 2014
"Halo Kamar Mandi
"

No comments:

Post a Comment