Seperti dingin yang hilang dalam gigil
Seperti apa kau menafsir mimpi?
Seperti tawa yang ada ketika kau bangun pagi
Dan malam hanya bersetubuh dengan hening
Seperti lilin-lilin yang leleh dalam batang
Dan itu ketika kau belum bersamaku
Ketika aku tanpa hadirmu
Sepuluh bulan
Kini bagaimana kau menafsir rindu
Mungkin seperti empedu beraroma madu
Beradu,
Kalah
Dan lelah
Lelah; saat gelisah dalam rebah
Sepuluh bulan itu
Kini bagaimana kau menaruhkan hidupmu
Ketika aku telah terbiasa dengan hadirmu
Ketika aku tak mampu melepas gandengan tanganmu
Aku telah satu denganmu
Sepuluh bulan itu, kini,nanti dan selamanya
Berjanjilah,tak akan melepas gandengan tanganku
Surabaya, 26 September 2014
"Sepuluh bulan itu"
No comments:
Post a Comment